Total Tayangan Halaman

Rabu, 01 November 2017

Surat Cinta Untuk Pak Dekan

Surat Cinta Untuk Pak Dekan

Teruntuk Pak Dekan yang Kami Muliakan.
Ditengah hiruk pikuk kota ini, di era demokrasi yang kebablasan ini izinkan lah kami untuk menuliskan beberapa goresan luka. Yang pertama kami ingin menyampaikan dengan sejuta hormat Pak. janganlah terlalu muluk untuk memundakkan asa kepada kami (KPI 14). Ini bukan sifat inferior tapi ini berbicara realitanya Pak. Karena sejatinya kami merasa belum siap tempur untuk menjadi sarjana. Sarjana yang memang benar-benar mengabdi kepada seluruh ummat, sarjana yang memegang teguh idealis dan mengesampingkan materi. Kami merasa belum apa-apanya, kami lemah di bagian intelektual, kami kaku di bidang emosional, kami sangat minim dibagian moral. Sekitar 7 semester telah kami lalui tapi kelihatannya belum ada yang bisa kami tunjukkan apalagi untuk kami banggakan. Teori kami kalah, tapi praktek kami tidak mau. 1 bulan sebelum magang kami berekspektasi bahwasanya kami akan menemukan pahitnya dunia jurnalis, dunia penyiaran, tetapi jauh dari espektasi kami Pak. Kami meyakini bahkan mengamini di dunia magang itulah kami menemukan hal-hal baru, ilmu-ilmu baru, pengalaman-pengalaman baru. Ternyata tidak. Kami hanya menghabiskan hari dengan goyang kaki, dengan gadget, sembari sesekali melirik jam dinding. Kurang kreatif? Kami rasa tidak pak, kami terus mencoba, kami terus berusaha untuk mengambil bagian dalam setiap pekerjaan mereka, tetapi hasilnya jauh dari yang di inginkan.
Esok hari jika ada Mahasiswa-Mahasiswa yang pengangguran, itu semata-mata bukan ulahnya Mahasiswa, tapi ulahnya sistem yang tidak diatur dengan rapi. Terkadang kampus-kampus tidak dewasa dalam menentukan kebijakan, hanya bertahan dan mengikuti arus regulasi tetapi kurang matang memikirkan prospek Mahasiswa. Boleh kami katakan dengan suara yang lirih bahwasanya magang 1 bulan di media-media itu tidak cukup Pak, kami mohon di crosscheck hingga nantinya keperihan ini tidak merambah ke adik-adik kami. Sekali lagi kami berbicara bukan karena kami pintar, tapi kami peduli dengan kampus dan bangsa ini. Kami berharap ketika setelah selesai magang adanya evaluasi magang ini, mari kita bersendau gurau bersama untuk memperbaiki yang telah kita jalani bersama. Dari hati yang paling tulus kami mengatakan bahwasanya magang kali ini tidak sesuai dengan yang di inginkan. Hanya membuang-buang waktu dan tidak produktif.
Yang kedua dengan sangat mohon kepada bapak, untuk lebih jeli dalam memilah media karena masih banyak media yang primordial dan tidak membuka kran untuk kreatifitas anak magang. Kita harus keluar dari zona ini Pak. Kami tidak ingin fakultas yang kami cintai mengeluarkan orang-orang yang tidak kompetitif, dan menambah beban bangsa ini Pak. Mari sama-sama kita evaluasi Pak, pengangguran tercipta itu karena tidak adanya kolaborasi antara Pihak Kampus, sistem dan Mahasiswa.


Salam Cinta kami dari dunia magang yang membosankan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar