Surat
Cinta Untuk Pak Dekan
Teruntuk Pak Dekan
yang Kami Muliakan.
Ditengah
hiruk pikuk kota ini, di era demokrasi yang kebablasan ini izinkan lah kami
untuk menuliskan beberapa goresan luka. Yang pertama kami ingin menyampaikan
dengan sejuta hormat Pak. janganlah terlalu muluk untuk memundakkan asa kepada
kami (KPI 14). Ini bukan sifat inferior tapi ini berbicara realitanya Pak.
Karena sejatinya kami merasa belum siap tempur untuk menjadi sarjana. Sarjana
yang memang benar-benar mengabdi kepada seluruh ummat, sarjana yang memegang
teguh idealis dan mengesampingkan materi. Kami merasa belum apa-apanya, kami
lemah di bagian intelektual, kami kaku di bidang emosional, kami sangat minim
dibagian moral. Sekitar 7 semester telah kami lalui tapi kelihatannya belum ada
yang bisa kami tunjukkan apalagi untuk kami banggakan. Teori kami kalah, tapi
praktek kami tidak mau. 1 bulan sebelum magang kami berekspektasi bahwasanya
kami akan menemukan pahitnya dunia jurnalis, dunia penyiaran, tetapi jauh dari
espektasi kami Pak. Kami meyakini bahkan mengamini di dunia magang itulah kami
menemukan hal-hal baru, ilmu-ilmu baru, pengalaman-pengalaman baru. Ternyata
tidak. Kami hanya menghabiskan hari dengan goyang kaki, dengan gadget, sembari
sesekali melirik jam dinding. Kurang kreatif? Kami rasa tidak pak, kami terus
mencoba, kami terus berusaha untuk mengambil bagian dalam setiap pekerjaan
mereka, tetapi hasilnya jauh dari yang di inginkan.
Esok
hari jika ada Mahasiswa-Mahasiswa yang pengangguran, itu semata-mata bukan
ulahnya Mahasiswa, tapi ulahnya sistem yang tidak diatur dengan rapi. Terkadang
kampus-kampus tidak dewasa dalam menentukan kebijakan, hanya bertahan dan
mengikuti arus regulasi tetapi kurang matang memikirkan prospek Mahasiswa.
Boleh kami katakan dengan suara yang lirih bahwasanya magang 1 bulan di
media-media itu tidak cukup Pak, kami mohon di crosscheck hingga nantinya
keperihan ini tidak merambah ke adik-adik kami. Sekali lagi kami berbicara
bukan karena kami pintar, tapi kami peduli dengan kampus dan bangsa ini. Kami
berharap ketika setelah selesai magang adanya evaluasi magang ini, mari kita
bersendau gurau bersama untuk memperbaiki yang telah kita jalani bersama. Dari
hati yang paling tulus kami mengatakan bahwasanya magang kali ini tidak sesuai
dengan yang di inginkan. Hanya membuang-buang waktu dan tidak produktif.
Yang
kedua dengan sangat mohon kepada bapak, untuk lebih jeli dalam memilah media
karena masih banyak media yang primordial dan tidak membuka kran untuk
kreatifitas anak magang. Kita harus keluar dari zona ini Pak. Kami tidak ingin
fakultas yang kami cintai mengeluarkan orang-orang yang tidak kompetitif, dan
menambah beban bangsa ini Pak. Mari sama-sama kita evaluasi Pak, pengangguran
tercipta itu karena tidak adanya kolaborasi antara Pihak Kampus, sistem dan
Mahasiswa.
Salam Cinta kami dari
dunia magang yang membosankan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar