Total Tayangan Halaman

Minggu, 05 November 2017

Artikel: Metode Komunikasi



METODE KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAGI MAHASISWA YANG BERLANDASKAN AJARAN AGAMA ISLAM
Panji Anugerah
 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Batusangkar
e-mail: Panjianugerahp@gmail.com

Abstrak
Communication is a message delivered to the communicant good communicators using the media and not to achieve a desired goal. Effective communication is a very useful to support the goals desired. As a clever student should communicate well and effectively, because the student is a generation of people. In the islamic religion to communicate effecttively is highly recommended and should be implemented. So knowing the effective communication hopefully our communication went smoothly and well and hopefully in the guidance al qur’an.

Kata Kunci: Metode, Komunikasi Efektif, Mahasiswa, Komunikasi Islam
PENDAHULUAN
Komunikasi pada saat ini sangat berkembang pesat, terlebih di dunia modern seperti saat ini. Komunikasi sangat diperlukan untuk mempermudah tujuan aktivitas kita sehari-hari. Jika dahulu jarak untuk berkomunikasi dibatasi oleh ruang dan waktu, tapi sekarang secara perlahan orang bisa melakukan komunikasi dengan siapapun dan dimanapun tanpa dibatasi wilayah tertentu. Semua orang telah menggunakan komunikasi baik secara sadar maupun tidak.
Arus perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi tidak terbendung oleh siapapun. Dari perkembangan yang ada, bagaimana kita dapat mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dari hal tersebut. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa dari perkembangan yang terjadi juga memiliki pengaruh terhadap pola pikir, cara orang dalam bersikap (attitude) dan gaya hidup (life style) sehari-hari.
Pada dasarnya semua orang mengerti tentang komunikasi tetapi hanya segelintir orang yang mengetahui bagaimana komunikasi efektif. Komunikasi efektif sangat besar pengaruhnya karena dengan berkomunikasi efektif seseorang komunikan mudah mengerti apa yang disampaikan seorang komunikator. Komunikasi efektif ini kajiannya tidak  rumit hanya saja pelaksanaannya yang selalu dianggap tidak terlalu penting. 
            Seseorang mahasiswa sekalipun banyak tidak tepat dalam menggunakan komunikasi yang efektif, di karenakan rendahnya tingkat ingin tahu seorang mahasiswa tersebut. Dalam kesempatan ini penulis akan membuat artikel tentang komunikasi yang efektif. Di artikel ini penulis akan memaparkan dan menjelaskan bagaimana komunikasi yang efektif bagi seorang mahasiswa dan yang berlandaskan ajaran islam.
METODE
            Secara Istilah Metode cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. (KBBI).
            Metode ialah cara yang telah dipikirkan secara matang yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan. (Agus, 2000).
            Metode ialah suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik dan benar agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang disiplin dan praktek. (Herbert, 2005)
            Metode adalah sebuah langkah-langkah yang dilakukan seseorang demi untuk mencapai sebuah tujuan yang di inginkan.
KOMUNIKASI EFEKTIF
.    Secara etimologi komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio”, bersumber dari “communis” yang berarti sama. Sama disini adalah dalam pengertian sama makna. Komunikasi minimal harus harus mengandung kesamaan makna antara kedua belah pihak yang terlibat (Ya’qub, 1981: 18). Sementara secara terminologi komunikasi dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu. mengandung kesamaan makna antara kedua belah pihak yang terlibat (Ilaihi, 2010: 4) Efektif sesuatu pengaruh yang membuat kesan tersebut bersifat baik (KBBI). Jadi dapat disimpulkan Komunikasi Efektif adalah suatu pesan yang disampaikan seseorang komunikator terhadap komunikan baik berupa media maupun non media yang hasilnya dapat mempengaruhi seorang komunikan menjadi lebih baik.
            Menurut Ilaihi wahyu (2010: 5) komunikasi dapat dikatakan efektif apabila paling tidak menimbulkan lima indikasi yaitu:
a.       Pengertian.
Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti apa yang dimaksud oleh komunikator.
b.      Kesenangan.
Komunikasi menjadikan hubungan antar individu menjadi hangat, akrab, dan menyenangkan.
c.       Pengaruh Pada sikap.
Komunikasi dilakukan untuk mempengaruhi oranglain, seperti da’i kepada mad’u.
d.      Hubungan sosial yang makin baik.
Komunikasi juga untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik.
e.       Tindakan.
Tindakan dilakukan untuk mengajak seorang komunikan.
Prinsip Komunikasi Efektif
            Prinsip Komunikasi Efektif dapat berlangsung dengan baik apabila didukung oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah kita paham tentang prinsip-prinsip serta tehnik berkomunikasi secara efektif (Ilaihi, 2010:163).
1.    Respect. Rasa hormat dan saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting.
2.    Empathy. Kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
3.    Audible. Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun menerima umpan balik dengan baik, maka audibel berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
4.    Care. Perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan.
5.    Humble. Rendah hati sangat diperlukan untuk menghargai oranglain biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.  
AYAT-AYAT AL QUR’AN TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi efektif dalam Islam, yaitu:
1.      Qaulan Sadida (perkataan yang benar, jujur).
QS. An Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.

2.      Qaulan Baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti)
QS. An Nisa ayat 63
أولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.

3.      Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)
QS. Al Ahzab ayat 32
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.”

4.      Qaulan Karima (perkataan yang mulia)
QS. Al Isra’ ayat 23
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perktaan yang baik”.
Dari ayat tersebut jelas bahwa kita diperintahkan untuk mengucapkan perkataan yang baik atau mulia karena perkataan yang baik dan benar adalah suatu komunikasi yang menyeru kepada kebaikan dan merupakan bentuk komunikasi yang menyenangkan.

5.      Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut)
QS. Thaha ayat 43-44
اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun karena benar-benar dia telah melampaui batas. Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut”.
Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang orang yang kasar.
6.      Qaulan Maysura (perkataan yang ringan)
QS. Al Isra’ ayat 28
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah”.
MAHASISWA
Pada dasarnya pengertian Mahasiswa  terbagi dua, secara sempit dan secara luas. Jika dilihat secara sempit, Mahasiswa adalah insan calon sarjana dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi, mereka di didik dan diharapkan menjadi seorang calon intelektual (Ensiklopedi, Knopfemacher)
                         Melihat pengertian secara luas bahwa mahasiswa itu ialah seseorang yang  menimba ilmu di perguruan tinggi dan telah melalui pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas dan telah bersifat dewasa dalam menanggapi sebuah masalah. (Ensiklopedi, Sarwono)
                          Jadi dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa adalah suatu kelompok masyarakat yang mendapatkan status karena terikat dengan perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu hingga ia dianggap sebagai calon intelektual dan calon sarjana.  
Peran dan Fungsi Mahasiswa
a.       Peran Moral, Seorang mahasiawa harus pandai menjaga sikap dan moralnya terhadap masyarakat sekitar.
b.      Peran Sosial, Seorang Mahasiswa tidak boleh bersifat individu karena seorang mahasiswa harus berguna bagi orang sekitarnya.
c.       Peran Intelektual, Mahasiswa sebagai orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.
 Komunikasi Islam
Secara etimologi komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio”,bersumber dari “communis” yang berarti sama.Sama disini adalah dalam pengertian sama makna.Komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara kedua belah pihak yang terlibat (Ilahi, 2010:4).
Sementara secara terminologi komunikasi dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu (Ilaihi, 2010:4).
Islam
(Mundzir, 1995) dalam (Aripudin, 2012:25) menyatakan, islam dari kata arab aslama secara bahasa bermakna damai,pasrah,tunduk dan patuh. Defenisi sederhana dari islam yaitu Penyerahan diri dengan ikhlas dan patuh terhadap aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh Allah Swt.
Jadi yang dimaksud komunikasi Islam adalah sebuah penyampaian pesan yang dilakukan seseorang yang beragama islam kepada seseorang muslim maupun non muslim dan pesan tersebut berisi pesan-pesan islam yang bersifat persuasi terhadap komunikannya.
Komunikasi Islam Sebagai Kebutuhan Hidup.
Tidak kehidupan namanya jika tidak ada komunikasi, Komunikasi sangat penting untuk kelangsungan hidup. Banyak fasilitas yang disediakan oleh Tuhan semuanya dapat digunakan untuk pesan, simbol, saluran, media, isyarat, kode, informasi, berita dan bahasa (Muis, Andi, Abdul, 2001:41).
Dalam perkembangan zaman ini Komunikasi Islam sangat perlu untuk mengantisipasi arus budaya barat yang semakin deras, Dengan Berkomunikasi islam kita dapat mempengaruhi seseorang untuk mengajak seseorang agar selalu dalam jalan dan keridhoan allah SWT, menjadi pribadi muslim yang kuat, terbentuknya masyarakat dunia yang penuh kedamaian, tertanamnya akidah yang kuat, dan terciptanya muslim yang bersifat terpuji dan bersih dari sifat tercela (Ilaihi, 2010:39).
Ruang Lingkup Komunikasi Islam
Objek kajian ilmu Komunikasi Islam ada tiga paket yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu Komunikasi manusia dengan Allah, Komunikasi manusia dengan dirinya sendiri, dan Komunikasi manusia dengan yang lainnya. Tiga bentuk Komunikasi ini merupakan warisan dari ajaran agama secara universal, dan komunikasi yang paling sering terjadi adalah komunikasi manusia ada dirinya sendiri.
Urgensi Mempelajari Komunikasi Islam  
Aktivitas Komunikasi dikatakan sebagai aktivitas vital dalam kehidupan manusia. Sebab Komunikasi adalah sebagai suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat (Ensiklopedi, Cangara). Komunikasi dan Masyarakat merupakan dua kata kembar yang tak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Tanpa Komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Ensiklopedi, Schram).
Jadi Urgensi mempelajari Komunikasi Islam adalah untuk membimbing kaum muslimin secara khusus dan manusia secara umum agar mampu membangun komunikasi kepada pencipta mereka, dengan diri sendiri, serta dengan sesama berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Dengan panduan agama, maka komunikasi akan berjalan sesuai dengan alur yang ditentukan oleh Allah. Dapat di simpulkan jika umat islam melakukan komunikasi dengan niat menjalin silaturrahmi untuk meningkatkan hubungan posistif sesama manusia, maka mereka tidak hanya selamat di dunia, tetapi juga mendapat pahala di akhirat.
PENUTUP
Komunikasi yang efektif sangat diperlukan dalam rangka mengantisipasi tanggapan komunikan yang tidak sesuai dengan yang disampaikan komunikator, yang mengakibatkan perpecahan, maupun konflik antara individu maupun kelompok. Komunikasi efektif bukan hanya untuk tujuan menyampaikan pesan kepada komunikan melainkan untuk menjalin silaturrahmi yang baik antara individu maupun kelompok.
Komunikasi efektif sangat dianjurkan kepada semua orang terlebih kepada yang beragama islam dikarenakan di dalam Al-qur’an banyak firman-firman allah yang menganjurkan untuk berkomunikasi yang baik sesama manusia. Hendaknya Komunikasi yang kita pakai terlebih seorang Mahasiswa di perguruan tinggi yang bernuansa islam sebaiknya yang berlandaskan yang ada di dalam al-qur’an.
Semoga Komunikasi yang efektif dan berlandaskan ajaran agama islam dapat kita kembangkan dalam kehidupan sehari-hari dan semoga terus berkembang dan menjadi budaya yang baik untuk kita mahasiswa, terlebih itu yang di perguruan tinggi bernuansa islam. 






DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur’an Al-Karim.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ilaihi wahyu. 2010, Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muis Andi Abdul. 2001,  Komunikasi Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ya’qub Hamzah. 1981, Publisistik Islam, Bandung: Diponegoro.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar