METODE KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BAGI MAHASISWA YANG BERLANDASKAN
AJARAN AGAMA ISLAM
Panji Anugerah
Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam Batusangkar
e-mail: Panjianugerahp@gmail.com
Abstrak
Communication
is a message delivered to the communicant good communicators using the media
and not to achieve a desired goal. Effective communication is a very useful to
support the goals desired. As a clever student should communicate well and
effectively, because the student is a generation of people. In the islamic
religion to communicate effecttively is highly recommended and should be
implemented. So knowing the effective communication hopefully our communication
went smoothly and well and hopefully in the guidance al qur’an.
Kata Kunci: Metode,
Komunikasi Efektif, Mahasiswa, Komunikasi Islam
PENDAHULUAN
Komunikasi
pada saat ini sangat berkembang pesat, terlebih di dunia modern seperti saat
ini. Komunikasi sangat diperlukan untuk mempermudah tujuan aktivitas kita
sehari-hari. Jika dahulu jarak untuk berkomunikasi dibatasi oleh ruang dan
waktu, tapi sekarang secara perlahan orang bisa melakukan komunikasi dengan
siapapun dan dimanapun tanpa dibatasi wilayah tertentu. Semua orang telah
menggunakan komunikasi baik secara sadar maupun tidak.
Arus
perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi tidak terbendung oleh
siapapun. Dari perkembangan yang ada, bagaimana kita dapat mengambil manfaat
sebanyak-banyaknya dari hal tersebut. Namun tidak bisa kita pungkiri bahwa dari
perkembangan yang terjadi juga memiliki pengaruh terhadap pola pikir, cara
orang dalam bersikap (attitude) dan
gaya hidup (life style) sehari-hari.
Pada
dasarnya semua orang mengerti tentang komunikasi tetapi hanya segelintir orang
yang mengetahui bagaimana komunikasi efektif. Komunikasi efektif sangat besar
pengaruhnya karena dengan berkomunikasi efektif seseorang komunikan mudah
mengerti apa yang disampaikan seorang komunikator. Komunikasi efektif ini
kajiannya tidak rumit hanya saja
pelaksanaannya yang selalu dianggap tidak terlalu penting.
Seseorang mahasiswa sekalipun banyak
tidak tepat dalam menggunakan komunikasi yang efektif, di karenakan rendahnya
tingkat ingin tahu seorang mahasiswa tersebut. Dalam kesempatan ini penulis
akan membuat artikel tentang komunikasi yang efektif. Di artikel ini penulis
akan memaparkan dan menjelaskan bagaimana komunikasi yang efektif bagi seorang
mahasiswa dan yang berlandaskan ajaran islam.
METODE
Secara
Istilah Metode cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan
dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. (KBBI).
Metode ialah cara yang telah
dipikirkan secara matang yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
tertentu demi tercapainya sebuah tujuan. (Agus, 2000).
Metode
ialah suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik dan benar agar bisa
diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang disiplin dan
praktek. (Herbert, 2005)
Metode
adalah sebuah langkah-langkah yang dilakukan seseorang demi untuk mencapai
sebuah tujuan yang di inginkan.
KOMUNIKASI EFEKTIF
.
Secara
etimologi komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication” berasal dari bahasa latin “communicatio”, bersumber dari “communis”
yang berarti sama. Sama disini adalah dalam pengertian sama makna. Komunikasi
minimal harus harus mengandung kesamaan makna antara kedua belah pihak yang
terlibat (Ya’qub, 1981: 18). Sementara secara terminologi komunikasi dapat
didefenisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu. mengandung kesamaan
makna antara kedua belah pihak yang terlibat (Ilaihi, 2010: 4) Efektif sesuatu
pengaruh yang membuat kesan tersebut bersifat baik (KBBI). Jadi dapat
disimpulkan Komunikasi Efektif adalah suatu pesan yang disampaikan seseorang
komunikator terhadap komunikan baik berupa media maupun non media yang hasilnya
dapat mempengaruhi seorang komunikan menjadi lebih baik.
Menurut Ilaihi wahyu (2010: 5) komunikasi
dapat dikatakan efektif apabila paling tidak menimbulkan lima indikasi yaitu:
a. Pengertian.
Penerimaan yang cermat
dari isi stimuli seperti apa yang dimaksud oleh komunikator.
b. Kesenangan.
Komunikasi menjadikan
hubungan antar individu menjadi hangat, akrab, dan menyenangkan.
c. Pengaruh Pada sikap.
Komunikasi dilakukan
untuk mempengaruhi oranglain, seperti da’i kepada mad’u.
d. Hubungan sosial yang makin baik.
Komunikasi juga untuk
menumbuhkan hubungan sosial yang baik.
e. Tindakan.
Tindakan dilakukan
untuk mengajak seorang komunikan.
Prinsip
Komunikasi Efektif
Prinsip Komunikasi Efektif dapat berlangsung dengan baik
apabila didukung oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah kita paham tentang
prinsip-prinsip serta tehnik berkomunikasi secara efektif (Ilaihi, 2010:163).
1. Respect.
Rasa hormat dan saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia ingin
dihargai dan dianggap penting.
2. Empathy.
Kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain.
3. Audible.
Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus
mendengar terlebih dahulu ataupun menerima umpan balik dengan baik, maka
audibel berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
4. Care.
Perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara
merasa diperhatikan.
5. Humble.
Rendah hati sangat diperlukan untuk menghargai oranglain biasanya didasari oleh
sikap rendah hati yang kita miliki.
AYAT-AYAT AL QUR’AN
TENTANG KOMUNIKASI EFEKTIF
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi
Islam kita dapat menemukan setidaknya enam jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai
kaidah, prinsip, atau etika komunikasi efektif dalam Islam, yaitu:
1. Qaulan Sadida (perkataan yang benar, jujur).
QS. An Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ
الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ
فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
“Dan hendaklah takut (kepada
Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah
dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraannya)nya. Oleh
sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka
berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadida)”.
2. Qaulan Baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the
point, mudah dimengerti)
QS. An Nisa ayat 63
أولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ
مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي
أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
“Mereka itu adalah orang-orang
yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah
kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka
Qaulan Baligha –perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”.
3. Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)
QS. Al Ahzab ayat 32
يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ
كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ
فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلا مَعْرُوفًا
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah
seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam
berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya] dan
ucapkanlah Qaulan Ma’rufa –perkataan yang baik.”
4. Qaulan Karima (perkataan yang mulia)
QS. Al Isra’ ayat 23
وَقَضَى
رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan
agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu
bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan jangan engkau membentak keduanya dan
ucapkanlah kepada keduanya perktaan yang baik”.
Dari ayat tersebut jelas bahwa kita
diperintahkan untuk mengucapkan perkataan yang baik atau mulia karena perkataan
yang baik dan benar adalah suatu komunikasi yang menyeru kepada kebaikan dan
merupakan bentuk komunikasi yang menyenangkan.
5. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut)
QS. Thaha ayat 43-44
اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ
طَغَى
فَقُولا
لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى
“Pergilah kamu
berdua kepada Fir’aun karena benar-benar dia telah melampaui batas. Maka
berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia sadar atau takut”.
Dari ayat tersebut maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti pembicaraan yang
lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga
dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak,
meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang orang yang
kasar.
6. Qaulan
Maysura (perkataan yang ringan)
QS. Al Isra’ ayat 28
وَإِمَّا
تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ
قَوْلا مَيْسُورًا
”Dan
jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu
harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah”.
MAHASISWA
Pada
dasarnya pengertian Mahasiswa terbagi
dua, secara sempit dan secara luas. Jika dilihat secara sempit, Mahasiswa adalah
insan calon sarjana dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi, mereka di
didik dan diharapkan menjadi seorang calon intelektual (Ensiklopedi,
Knopfemacher)
Melihat pengertian secara luas bahwa
mahasiswa itu ialah seseorang yang
menimba ilmu di perguruan tinggi dan telah melalui pendidikan sekolah
dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas dan telah bersifat
dewasa dalam menanggapi sebuah masalah. (Ensiklopedi, Sarwono)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Mahasiswa adalah
suatu kelompok masyarakat yang mendapatkan status karena terikat dengan
perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu hingga ia dianggap sebagai calon intelektual
dan calon sarjana.
Peran dan Fungsi
Mahasiswa
a. Peran Moral, Seorang mahasiawa harus
pandai menjaga sikap dan moralnya terhadap masyarakat sekitar.
b. Peran Sosial, Seorang Mahasiswa tidak
boleh bersifat individu karena seorang mahasiswa harus berguna bagi orang
sekitarnya.
c. Peran Intelektual, Mahasiswa sebagai
orang yang disebut-sebut sebagai insan intelek haruslah dapat mewujudkan status
tersebut dalam kehidupan nyata. Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar
mahasiswa adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang
lebih baik dengan intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan.
Komunikasi Islam
Secara etimologi komunikasi atau
dalam bahasa inggris “communication”
berasal dari bahasa latin “communicatio”,bersumber
dari “communis” yang berarti
sama.Sama disini adalah dalam pengertian sama makna.Komunikasi minimal harus
mengandung kesamaan makna antara kedua belah pihak yang terlibat (Ilahi,
2010:4).
Sementara secara terminologi
komunikasi dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu
(Ilaihi, 2010:4).
Islam
(Mundzir, 1995) dalam (Aripudin, 2012:25)
menyatakan, islam dari kata arab aslama
secara bahasa bermakna damai,pasrah,tunduk
dan patuh. Defenisi sederhana dari islam yaitu Penyerahan diri dengan
ikhlas dan patuh terhadap aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh Allah Swt.
Jadi yang dimaksud komunikasi Islam
adalah sebuah penyampaian pesan yang dilakukan seseorang yang beragama islam
kepada seseorang muslim maupun non muslim dan pesan tersebut berisi pesan-pesan
islam yang bersifat persuasi terhadap komunikannya.
Komunikasi Islam
Sebagai Kebutuhan Hidup.
Tidak
kehidupan namanya jika tidak ada komunikasi, Komunikasi sangat penting untuk
kelangsungan hidup. Banyak fasilitas yang disediakan oleh Tuhan semuanya dapat
digunakan untuk pesan, simbol, saluran, media, isyarat, kode, informasi, berita
dan bahasa (Muis, Andi, Abdul, 2001:41).
Dalam
perkembangan zaman ini Komunikasi Islam sangat perlu untuk mengantisipasi arus
budaya barat yang semakin deras, Dengan Berkomunikasi islam kita dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengajak seseorang agar selalu dalam jalan dan
keridhoan allah SWT, menjadi pribadi muslim yang kuat, terbentuknya masyarakat
dunia yang penuh kedamaian, tertanamnya akidah yang kuat, dan terciptanya
muslim yang bersifat terpuji dan bersih dari sifat tercela (Ilaihi, 2010:39).
Ruang
Lingkup Komunikasi Islam
Objek
kajian ilmu Komunikasi Islam ada tiga paket yang tidak bisa dipisahkan antara
satu dengan yang lainnya, yaitu Komunikasi manusia dengan Allah, Komunikasi
manusia dengan dirinya sendiri, dan Komunikasi manusia dengan yang lainnya.
Tiga bentuk Komunikasi ini merupakan warisan dari ajaran agama secara
universal, dan komunikasi yang paling sering terjadi adalah komunikasi manusia
ada dirinya sendiri.
Urgensi
Mempelajari Komunikasi Islam
Aktivitas
Komunikasi dikatakan sebagai aktivitas vital dalam kehidupan manusia. Sebab
Komunikasi adalah sebagai suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi
seseorang dalam kehidupan bermasyarakat (Ensiklopedi, Cangara). Komunikasi dan
Masyarakat merupakan dua kata kembar yang tak bisa dipisahkan satu sama
lainnya. Tanpa Komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa
masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi
(Ensiklopedi, Schram).
Jadi
Urgensi mempelajari Komunikasi Islam adalah untuk membimbing kaum muslimin
secara khusus dan manusia secara umum agar mampu membangun komunikasi kepada
pencipta mereka, dengan diri sendiri, serta dengan sesama berdasarkan
prinsip-prinsip Islam. Dengan panduan agama, maka komunikasi akan berjalan
sesuai dengan alur yang ditentukan oleh Allah. Dapat di simpulkan jika umat
islam melakukan komunikasi dengan niat menjalin silaturrahmi untuk meningkatkan
hubungan posistif sesama manusia, maka mereka tidak hanya selamat di dunia,
tetapi juga mendapat pahala di akhirat.
PENUTUP
Komunikasi
yang efektif sangat diperlukan dalam rangka mengantisipasi tanggapan komunikan
yang tidak sesuai dengan yang disampaikan komunikator, yang mengakibatkan
perpecahan, maupun konflik antara individu maupun kelompok. Komunikasi efektif bukan
hanya untuk tujuan menyampaikan pesan kepada komunikan melainkan untuk menjalin
silaturrahmi yang baik antara individu maupun kelompok.
Komunikasi
efektif sangat dianjurkan kepada semua orang terlebih kepada yang beragama
islam dikarenakan di dalam Al-qur’an banyak firman-firman allah yang
menganjurkan untuk berkomunikasi yang baik sesama manusia. Hendaknya Komunikasi
yang kita pakai terlebih seorang Mahasiswa di perguruan tinggi yang bernuansa
islam sebaiknya yang berlandaskan yang ada di dalam al-qur’an.
Semoga
Komunikasi yang efektif dan berlandaskan ajaran agama islam dapat kita
kembangkan dalam kehidupan sehari-hari dan semoga terus berkembang dan menjadi
budaya yang baik untuk kita mahasiswa, terlebih itu yang di perguruan tinggi
bernuansa islam.
DAFTAR RUJUKAN
Al-Qur’an Al-Karim.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ilaihi wahyu. 2010, Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Muis Andi Abdul.
2001, Komunikasi Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ya’qub Hamzah. 1981, Publisistik Islam, Bandung: Diponegoro.