Penulis:
Panji Anugerah
Kurangnya
Moral generasi muda.
Waktu yang terus berputar,
perkembangan teknologi yang semakin canggih, kehidupan yang semakin modern itu
adalah alasan kenapa moral generasi muda saat ini sangat berkurang. Berkaca
dari pengertian bahwa moral ialah sesuatu perilaku seseorang yang bersifat
positif. Coba kita renungkan dan perhatikan bahwa generasi muda saat ini
tidaklah seperti generasi muda seperti 30-50 tahun silam. Generasi muda saat
ini sangat mudah melakukan perbuatan dosa dan tidak malu untuk melakukannya dan
bahkan ada yang mempublikasikan kedepan
umum.
Sangat luar biasa perilaku generasi
muda zaman sekarang, sudah tidak lagi mengenal dosa. Kiblat yang selalu
mengarah ke barat yang merupakan aktor utama dari perubahan perilaku generasi
muda. Tidak bisa kita pungkiri bahwa seperti gaya hidup (life style), fashion, hingga makanan sekalipun generasi
muda sangat berpatokan ke sana.
Terlebih di negara indonesia yang mayoritas
penduduknya adalah umat muslim, kenapa musti condong mengikuti pergaulan ke
arah barat? Bukankah itu dosa? bukankah kita telah mempelajari bagaimana
perilaku yang baik dan tidak bertentangan menurut ajaran agama islam. Moral itu
ibarat dasar perilaku manusia, jika
tidak ada moral maka kehidupan manusia akan menjadi berantakan.
Yang paling membuat miris dan
akhir-akhir ini terjadi di negara ini ialah maraknya perilaku tak bermoral yang mengatas namakan agama. Dimana hati
nurani itu? Dimana jiwa kemanusiaan itu?. Moral tidak ada lagi, manusianya
sudah seperti binatang. Bagaimana indonesia menjadi negara maju dan negara yang
cemerlang jika generasi mudanya tidak mempunyai moral.
Semua perubahan moral itu ada
ditangan generasi muda, pada awal sekolah tepatnya sekolah dasar (SD) telah diajarkan
cara berperilaku yang baik, hingga kejenjang mahasiswa masih diajari cara membina
moral, tapi kenapa generasi mudanya masih bersifat amoral? Bingung siapa yang
harus disalahkan, apakah pemerintah, keluarga, ataupun lingkungan. generasi
muda oh generasi muda yang katanya masa
depan negri, yang katanya cahaya dalam kegelapan.
Jika dilihat lagi ke masalah-masalah
yang sering terjadi, coba kita lihat betapa berkeliarannya narkoba di tangan
generasi muda, betapa lazimnya seks bebas betapa seringnya tawuran-tawuran yang
terjadi. Coba kita renungkan hasil
survey dari BNN (Badan Narkotika Nasional) yang mengatakan bahwa 50 orang
meninggal karena narkoba itu bukti kuat bahwa indonesia lagi terjajah oleh
barang haram tersebut.
Belum lagi jika berbicara tentang
seks bebas sudah ratusan bahkan ribuan anak yang lahir tanpa seorang ayah. Moral
generasi muda lagi dijajah, siapa yang menjajah moral tersebut tidak lain dan
tidak bukan adalah diri sendiri. Sudah sangat susah mencari pergaulan anak muda
yang bersifat positif dan bermoral semuanya keji, dosa dan dosa. pemerintah
sudah sangat bersusah payah untuk memberantas perangai-perangai haram yang
dilakukan oleh generasi muda. Seperti contohnya narkoba, betapa seriusnya pemerintahan
Jokowi mengatasi narkoba.
Kita ambil contoh telah meningkatnya
peraturan pemerintah tentang narkoba dan begitu ketatnya pengamanan-pengamanan
yang dilakukan di perbatasan perbatasan negri sehingga barang tersebut tidak
sampai ke negara indonesia raya ini. Saya rasa itu hanya sebagai simbol belaka
karena perubahan yang sesungguhnya itu adalah di dalam diri kita. Untuk apa
pemerintah membuat peraturan seketat-ketatnya sementara niat untuk melanggarnya
itu ada. Kurang lebih dari 100 ribu orang di rehabilitasi karena narkoba dan
dalam tahun 2015 sekitar 100 lebih jiwa melayang karena di tembak mati. Tetapi
kebijakan itu hanya sekedar kebijakan buktinya saja para generasi muda masih
banyak mengedarkan, dan mengonsumsi barang haram tersebut.
Banyak orang yang tidak bersalah
terkena dampak dari narkoba seperti seringnya pencurian, pembunuhan,
pemerkosaan bahkan ada yang secara massal naudzubillah!. Memang narkoba begitu
selain membunuh jiwa dan raga narkoba dapat membuat perangai manusia itu
seperti para binatang. kalau sudah ketergantungan narkoba satu hari tidak
memakainya akan serasa hampa yang hidup ini, yang akan mengakibatkan stress,
sakau bahkan gila. akibat dampak tersebut seorang pemakai bersusah payah untuk
mendapatkan barang tersebut baik dengan cara halal atau tidak. Mereka tidak
kenal lagi yang namanya teman, keluarga, saudara atau apapun itu. Lain
ceritanya kalau pengonsumsi tersebut adalah seorang wanita dia rela untuk menjual
harga dirinya demi mendapatkan narkoba. Begitu amburadul moral generasi muda
saat ini harga diri tidak ada lagi, kemana harus mengadu? Siapa yang harus
diadu? Dan hal apa saja yang akan diadukan?
Belum lagi kalau bicara kekerasan,
tawuran antar kampung tawuran antar geng atau apalah itu yang membuat
keresahan. Tidak ada lagi kenyamanan dan ketentraman yang didapatkan akibat
dari pergaulan-pergaulan bebas ini. Hidup ini sudah seperti di rimba siapa yang
kuat dia yang menang. Rasa cinta terhadap sesama manusia telah berkurang dan
bahkan pudar.
Tindak kriminal yang terus bertambah
di negri ini setiap harinya bahkan setiap jamnya itu semua akibat dari
kurangnya moral. Sebanyak 70% pelaku dari tindak kriminal itu adalah generasi
muda. Apakah semua generasi muda dapat disalahkan? Revolusi mental dan Revolusi
mental yang dikatakan oleh bapak jokowi apa mampu untuk me-restart atau
menghilangkan sifat-sifat buruk yang selama ini telah tertanam di dalam diri.
Mungkin pendidikan adalah salah
satu jawaban dari segala permasalahan
ini. Coba saja pemerintah mengatur ulang kurikulum pendidikan dengan memasukkan
pendidikan dan pembinaan moral yang berjenjang kepada bibit muda ini. Karena
lemahnya pendidikan bisa saja alasan kenapa moral generasi itu tidak ada lagi.
Karena sudah susahnya mencari sekolah yang ideal yang menyetarakan fungsi dan
tujuan jasmani, rohani, material dan spritual.
Tatanan sosial masyarakat akan
hancur jika tidak ada moral karena moral itu adalah sebagai simbol manusiawi
kalau tidak bermoral sama saja seperti binatang. Karena negara akan maju dan
berkembang jika adanya kesatuan.
Moral sangat diperlukan dalam hidup
karena itu adalah sebagai pengontrol dan penahan hawa nafsu kita. Kemana kita
bisa memperbaiki moral? coba tanya hati semua berawal dari niat. Karena orang
ingin berubah pasti dari niat dan kerja keras. Banyak orang berilmu tapi tak
bermoral coba kita terjemahkan langsung ke kehidupan kita sehari-hari.
Banyaknya pejabat yang tertangkap kasus korupsi, penggelapan uang dan bahkan
memakan hak-hak rakyat kecil itu semua akibat dari tidak adanya moral, moral yang
di dasari oleh sifat dan iman.
Percuma saja negri ini mayoritas
islam tetapi akhlak dan tingkah laku sama saja seperti negara yang tidak
mempunyai ketuhanan. Betapa banyakya professor di negri ini betapa banyaknya
ilmuwan di negri ini tapi tidak ada satu pun yang mengajarkan tentang bermoral
dan berakhlak yang baik sesuai dengan ajaran islam.
Permasalahan yang awalnya hanya
dipandang sebelah mata tapi bisa menghancurkan sebuah bangsa besar. Moral dan
moral permasalahan yang kecil yang tidak bisa diatasi sampai saat ini. Semoga
kedepannya masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan merevisi ulang
kurikulum pendidikan dan pembinaan moral yang berjenjang kalau tidak penyakit
ini akan terus turun menurun kepada bangsa ini hingga akhir waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar