Total Tayangan Halaman

Selasa, 07 Juni 2016

Opini moral Generasi Muda



Penulis: Panji Anugerah

Kurangnya Moral generasi muda.
            Waktu yang terus berputar, perkembangan teknologi yang semakin canggih, kehidupan yang semakin modern itu adalah alasan kenapa moral generasi muda saat ini sangat berkurang. Berkaca dari pengertian bahwa moral ialah sesuatu perilaku seseorang yang bersifat positif. Coba kita renungkan dan perhatikan bahwa generasi muda saat ini tidaklah seperti generasi muda seperti 30-50 tahun silam. Generasi muda saat ini sangat mudah melakukan perbuatan dosa dan tidak malu untuk melakukannya dan bahkan ada yang  mempublikasikan kedepan umum.
            Sangat luar biasa perilaku generasi muda zaman sekarang, sudah tidak lagi mengenal dosa. Kiblat yang selalu mengarah ke barat yang merupakan aktor utama dari perubahan perilaku generasi muda. Tidak bisa kita pungkiri bahwa seperti gaya hidup (life style),  fashion, hingga makanan sekalipun generasi muda sangat berpatokan ke sana.
            Terlebih di negara indonesia yang mayoritas penduduknya adalah umat muslim, kenapa musti condong mengikuti pergaulan ke arah barat? Bukankah itu dosa? bukankah kita telah mempelajari bagaimana perilaku yang baik dan tidak bertentangan menurut ajaran agama islam. Moral itu ibarat dasar perilaku manusia,  jika tidak ada moral maka kehidupan manusia akan menjadi berantakan.
            Yang paling membuat miris dan akhir-akhir ini terjadi di negara ini ialah maraknya perilaku tak bermoral  yang mengatas namakan agama. Dimana hati nurani itu? Dimana jiwa kemanusiaan itu?. Moral tidak ada lagi, manusianya sudah seperti binatang. Bagaimana indonesia menjadi negara maju dan negara yang cemerlang jika generasi mudanya tidak mempunyai moral.
            Semua perubahan moral itu ada ditangan generasi muda, pada awal sekolah tepatnya sekolah dasar (SD) telah diajarkan cara berperilaku yang baik, hingga kejenjang mahasiswa masih diajari cara membina moral, tapi kenapa generasi mudanya masih bersifat amoral? Bingung siapa yang harus disalahkan, apakah pemerintah, keluarga, ataupun lingkungan. generasi muda oh generasi muda yang katanya  masa depan negri, yang katanya cahaya dalam kegelapan.
            Jika dilihat lagi ke masalah-masalah yang sering terjadi, coba kita lihat betapa berkeliarannya narkoba di tangan generasi muda, betapa lazimnya seks bebas betapa seringnya tawuran-tawuran yang terjadi.  Coba kita renungkan hasil survey dari BNN (Badan Narkotika Nasional) yang mengatakan bahwa 50 orang meninggal karena narkoba itu bukti kuat bahwa indonesia lagi terjajah oleh barang haram tersebut.
            Belum lagi jika berbicara tentang seks bebas sudah ratusan bahkan ribuan anak yang lahir tanpa seorang ayah. Moral generasi muda lagi dijajah, siapa yang menjajah moral tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah diri sendiri. Sudah sangat susah mencari pergaulan anak muda yang bersifat positif dan bermoral semuanya keji, dosa dan dosa. pemerintah sudah sangat bersusah payah untuk memberantas perangai-perangai haram yang dilakukan oleh generasi muda. Seperti contohnya narkoba, betapa seriusnya pemerintahan Jokowi mengatasi narkoba.
            Kita ambil contoh telah meningkatnya peraturan pemerintah tentang narkoba dan begitu ketatnya pengamanan-pengamanan yang dilakukan di perbatasan perbatasan negri sehingga barang tersebut tidak sampai ke negara indonesia raya ini. Saya rasa itu hanya sebagai simbol belaka karena perubahan yang sesungguhnya itu adalah di dalam diri kita. Untuk apa pemerintah membuat peraturan seketat-ketatnya sementara niat untuk melanggarnya itu ada. Kurang lebih dari 100 ribu orang di rehabilitasi karena narkoba dan dalam tahun 2015 sekitar 100 lebih jiwa melayang karena di tembak mati. Tetapi kebijakan itu hanya sekedar kebijakan buktinya saja para generasi muda masih banyak mengedarkan, dan mengonsumsi barang haram tersebut.
            Banyak orang yang tidak bersalah terkena dampak dari narkoba seperti seringnya pencurian, pembunuhan, pemerkosaan bahkan ada yang secara massal naudzubillah!. Memang narkoba begitu selain membunuh jiwa dan raga narkoba dapat membuat perangai manusia itu seperti para binatang. kalau sudah ketergantungan narkoba satu hari tidak memakainya akan serasa hampa yang hidup ini, yang akan mengakibatkan stress, sakau bahkan gila. akibat dampak tersebut seorang pemakai bersusah payah untuk mendapatkan barang tersebut baik dengan cara halal atau tidak. Mereka tidak kenal lagi yang namanya teman, keluarga, saudara atau apapun itu. Lain ceritanya kalau pengonsumsi tersebut adalah seorang wanita dia rela untuk menjual harga dirinya demi mendapatkan narkoba. Begitu amburadul moral generasi muda saat ini harga diri tidak ada lagi, kemana harus mengadu? Siapa yang harus diadu? Dan hal apa saja yang akan diadukan?
            Belum lagi kalau bicara kekerasan, tawuran antar kampung tawuran antar geng atau apalah itu yang membuat keresahan. Tidak ada lagi kenyamanan dan ketentraman yang didapatkan akibat dari pergaulan-pergaulan bebas ini. Hidup ini sudah seperti di rimba siapa yang kuat dia yang menang. Rasa cinta terhadap sesama manusia telah berkurang dan bahkan pudar.            
            Tindak kriminal yang terus bertambah di negri ini setiap harinya bahkan setiap jamnya itu semua akibat dari kurangnya moral. Sebanyak 70% pelaku dari tindak kriminal itu adalah generasi muda. Apakah semua generasi muda dapat disalahkan? Revolusi mental dan Revolusi mental yang dikatakan oleh bapak jokowi apa mampu untuk me-restart atau menghilangkan sifat-sifat buruk yang selama ini telah tertanam di dalam diri.
            Mungkin pendidikan adalah salah satu  jawaban dari segala permasalahan ini. Coba saja pemerintah mengatur ulang kurikulum pendidikan dengan memasukkan pendidikan dan pembinaan moral yang berjenjang kepada bibit muda ini. Karena lemahnya pendidikan bisa saja alasan kenapa moral generasi itu tidak ada lagi. Karena sudah susahnya mencari sekolah yang ideal yang menyetarakan fungsi dan tujuan jasmani, rohani, material dan spritual.
            Tatanan sosial masyarakat akan hancur jika tidak ada moral karena moral itu adalah sebagai simbol manusiawi kalau tidak bermoral sama saja seperti binatang. Karena negara akan maju dan berkembang jika adanya kesatuan.  
            Moral sangat diperlukan dalam hidup karena itu adalah sebagai pengontrol dan penahan hawa nafsu kita. Kemana kita bisa memperbaiki moral? coba tanya hati semua berawal dari niat. Karena orang ingin berubah pasti dari niat dan kerja keras. Banyak orang berilmu tapi tak bermoral coba kita terjemahkan langsung ke kehidupan kita sehari-hari. Banyaknya pejabat yang tertangkap kasus korupsi, penggelapan uang dan bahkan memakan hak-hak rakyat kecil itu semua akibat dari tidak adanya moral, moral yang di dasari oleh sifat dan iman.
            Percuma saja negri ini mayoritas islam tetapi akhlak dan tingkah laku sama saja seperti negara yang tidak mempunyai ketuhanan. Betapa banyakya professor di negri ini betapa banyaknya ilmuwan di negri ini tapi tidak ada satu pun yang mengajarkan tentang bermoral dan berakhlak yang baik sesuai dengan ajaran islam.
            Permasalahan yang awalnya hanya dipandang sebelah mata tapi bisa menghancurkan sebuah bangsa besar. Moral dan moral permasalahan yang kecil yang tidak bisa diatasi sampai saat ini. Semoga kedepannya masalah ini dapat diatasi salah satunya dengan merevisi ulang kurikulum pendidikan dan pembinaan moral yang berjenjang kalau tidak penyakit ini akan terus turun menurun kepada bangsa ini hingga akhir waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar