Hatiku Terjebak disana, Dina!
Penulis: Panji Anugerah
Haruskah aku menikmati bayang-bayang ini sendirian?
merasakan cekatnya pelangi yang terluka
Biarkan aku menyimpan bayangmu, mengabadikan kisahmu,
melukis air mata yang jatuh di kelopak pipimu, memayungimu disaat hujan,
meneduhkanmu disaat senja, menjaga semua lelahmu hingga nanti ku terjaga bahwa
ini terlalu pahit untuk dipertahankan. mengapa kita harus dipertemukan?
haruskah aku terluka? menahan semua beban getirnya derita dan menikmati semua
cerita fiksi. terus melaju dalam ketertatihan langkah membeku diujung waktu.
aku pernah mencoba untuk beranjak, melangkah, berjalan dengan asa dan kepastian
menghilangkan benci disaat sendiri tapi itu tidak mampu, memang kali ini hatiku
benar-benar tertinggal di sana. coba tatap rona mataku yang terkadang
berlinang-linang merasakan perihnya hati yang tertinggal. sayup-sayup nadiku
terdengar, menjerit pilu memaksa hati untuk keluar tapi tak berhasil jua. mohon
keluarkan dia dengan damai, beri jalan petunjuk aku yakin dia telah telah
tersesat.
Dimana Penatku bersandar pada kenyataan, Harapan yang
selama ini kusimpan menghilang. sebuah berita pahit terpampang di sebuah koran
pagiku, hatimu telah dicuri!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar