Total Tayangan Halaman

Rabu, 20 Desember 2017

KITA



KITA
Oleh: Panji Anugerah

 
Kita telah bersama
Kita telah berjuang
Kini izinkanlah aku mengucapkan
“Kita telah menjadi kenangan”
Kenangan bagi orang-orang hatinya rapuh
Karena kita adalah bagian dari manusia yang rapuh
Terimakasih selalu ada untuk menguatkan.
            Puing-Puing itu telah menjadi buih
            Peluh-Peluh itu telah menjadi Keluh
            Itu hanyalah bagian terkecil dari Rinduku
            Karena Kita adalah sebuah Keikhlasan
Mohon, jangan tumpahkan air matamu
Perjuangan kita masih sangat panjang
Mengasihi, mengayomi dan memberi kemanfaatan
Bagi seluruh penduduk Semesta
            Jika memang nanti aku tak terlihat lagi
            Gelisahku tak terdengar lagi
            Ingatlah kita pernah bermimpi
Menghabiskan hari untuk selalu mengingatkan
Bahwa hidup itu sangatlah berharga
Sampai jumpa di arena yang lebih menantang
Dan siap mati di terik perjuangan
Hingga “KITA” terkubur di dalamnya
abadilah di pelukan semesta

Rabu, 22 November 2017

Demokrasi Kebablasan



Salahkah Demokrasi
Penulis: Panji Anugerah
Ini adalah jalan yang kita pilih berat atau susahnya itu harus kita tanggungjawabi bersama. Demokrasi Hadir untuk memenuhi hak berbicara, hak tolak, hak jawab. Leluhur kita mengorbankan segalanya agar tegaknya Demokrasi Pancasila di Negri ini. Demokrasi sejatinya adalah penyeimbang antara suara-suara kaum elit dengan suara proletar. Bebas berbicara dalam demokrasi bukanlah bebas sebebas-bebasnya tapi ada batasan kebebasan tersebut yaitu Nurani.
Kita terkadang salah mengaplikasikan demokrasi, kita terlalu kebablasan. Demokrasi kita jadikan kambing hitam ketika argumentasi yang sedikit memojok, kita membela terkadang membela seperti orang yang terombang-ambing, mengambil peran dengan sesuka hati menghalalkan segala cara agar terlihat kita bukan salah.
Kita belum dewasa menyikapi demokrasi, Negara ini rawan konfil horizontal, agama dan etnis dijadikan peluru untuk menyerang kaum-kaum tertentu. Demokrasi dan HAM dijadikan dalih bagi golongan-golongan yang tersudutkan.
Memang benar kita Negara terbesar yang menggunakan Demokrasi sebagai pahamnya. Tapi kita belum dapat mengaplikasinnya dengan benar, Demokrasi kita masih salah.
Kita masih salah mengaplikasikan Demokrasi. Coba kita perhatikan, kita bangun tidur pagi hari telah melihat pertentangan di TV gara-gara demokrasi, kita berangkat ke kantor telah mendengar orang berdebat akibat demokrasi. Tidak pernah habisnya! Apakah Negara ini carut marut karena Demokrasi?
Kita belum dewasa menyikapi demokrasi. Ketika adanya pemilu di daerah-daerah yang tingkat kesenjangannya tinggi pasti akan rawan konflik horizontal. Penyebabnya sangat dasar karena tidak satu partai atau beda jagoan ketika pemilu. Itu apa penyebabnya? Penulis berasumsi Demokrasi akan berjalan lancar dan sehat ketika rakyat yang menjalankan Demokrasi tersebut telah mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Rawannya konflik pada pesta demokrasi itu dikarenakan para demokrator tidak menjalankan tugas dan fungsi demokrasi secara sehat. Penulis contohkan: di suatu daerah ada seorang pasangan calon sedang berkampanye, mereka membagikan uang Cuma-Cuma kepada rakyat yang menghadiri proses kampanyenya, dan kebetulan rakyat yang menghadiri itu adalah golongan-golongan yang untuk keperluan sehari-hari saja belum cukup. Dari sinilah timbul benih-benih peradaban demokrasi yang tidak sehat.
Ketika ilustrasi yang penulis sampaikan diatas tadi, berjalan dengan lancar, tanpa kita sadari secara tidak langsung mindset rakyat tersebut akan berubah secara fundamental. Jadi keesokan harinya jika ada paslon yang berkampanye tanpa mengiming-imingi angka-angka masyarakat akan enggan menghadiri. Permasalahan ini terus berlanjut dan menjadikan masyarakat memandang suatu kampanye adalah alat untuk mencari uang. Kandidat yang berkualitas akan kalah telak jika tidak mempunyai uang. Bagaimana jika paslon yang menghamburkan uang tersebut yang terpilih sebagai pemenang?
Permasalahan ini seakan beranak pinak yang menjadikan peradaban demokrasi menjadi sangat kotor. Bagaimana seorang pemimpin ingin mensejahterakan umatnya sementara tujuan untuk menjabat adalah mengembalikan uang yang habis terpakai ketika kampanye.
 Ini adalah kelemahan Demokrasi ketika kuantitas sangat berharga dibanding kualitas. Suara seseorang dalam prinsip demokrasi adalah Satu atau sama rata. Ketika ada seseorang memilih paslon karena melihat visi dan misi, bahkan telah ditelaah secara komprehensif  rekam jejak, dan bahkan telah di investigasi secara berbulan-bulan nilai suara tersebut akan tetap satu (1). Begitu juga dengan seseorang yang memilih karena di suap/ diberikan uang  suaranya akan tetap satu.
Demokrasi sangatlah tidak adil jika tidak dipergunakan secara sehat. Indonesia adalah Negara berkembang jika dikalkulasikan hampir 70% penghasilan penduduknya masih dibawah taraf standarisasi. Demokrasi akan berjalan sesuai hakikatnya jika masyarakat yang menjalankan demokrasi itu tidak memikirkan uang untuk makan.

Selasa, 07 November 2017

biarkan aku yang menanggungnya



Biarkan Aku yang Menanggungnya
Penulis: Panji Anugerah
Bila memang ini berlanjut, dan terus berlanjut, aku akan tetap ada memelihara asa. Jangan pernah larang aku untuk berhenti karena ku yakin perjuangan itu tak pernah mengenal kata lelah. Jika memang keadilan diatas dunia ini terus mengalami pergeseran, jangan pernah larang aku untuk terus memberantasnya. Biarkan aku berjalan sendiri menikmati serpihan luka dan penghianatan yang terus menggeruguti setiap langkah. Aku dan Mimpiku akan terus berusaha seyakin-yakinnya untuk memenangkan sebuah peradaban. Ketika banyak yang mempertanyakan bahkan meragukan, aku hanya bisa menjawab dengan senyum sinis dan berkata aku bisa mewujudkan apa yang kalian minta. Jangan diragukan dan jangan pernah ragukan lagi.
Kali ini banyak orang yang dilema hingga kalangan yang berilmu bahkan Beragama sekalipun sudah tidak istiqamah di jalannya. Karena Ini berbicara hidup dan kehidupan, Jika ingin menikmati hidup dengan kehidupan yang tentram jangan pernah kesini karena ini zona ekstrim. Maaf sekali lagi ku ucapkan bagi orang-orang yang mencintaiku. dengan penuh sadar, ku ucapkan Ini adalah sebuah jalan pilihanku, jangan pernah ragu apalagi cemas, jangan!dan kumohon! aku akan baik-baik saja, ini adalah pilihanku dan ini adalah jalanku, maaf jika telah mengecewakan tapi yakinlah aku mengambil resiko ini, karena ku percaya, cahaya itu masih ada, harapan itu masih terjaga dan pelangi itu masih berwarna, tapi tempatnya bukan disini jauh disebrang sana, jauh dan jauh.
Sebenarnya jika berbicara melankolis, air mataku terus tertumpah ruah. Ini adalah pilihan yang sulit meningggalkan orang-orang yang sangat menyayangiku demi memperjuangkan nasib orang-orang yang belum tentu peduli akan keberadaanku. Tapi kini ku telah memilih dan harus berjalan, apapun yang terjadi aku siap menanggungnya sendiri dan seorang diri. Pada perkembangannya banyak orang yang mencela dengan kata-kata satir yang terus menghujam nalar. Sebuah pernyataan yang sangat masuk akal dan logistis.
Aku memang sangat keras kepala terlalu berambisi tinggi, sehingga kadang lupa mengukur bayang-bayang. Tapi kali ini ku berjalan bukan diatas egoku semata melainkan permintaan nurani. Nurani terkadang begitu jauh diluar logika, tak terpikirkan nalar dan tak mungkin terjadi jika berbicara akal sehat. Tapi ku merasa nurani diatas segalanya, ia mempunyai integritas tertentu hingga terkadang batasan dari sebuah kebebasan adalah nurani. Ia tak berpikir panjang, tidak teliti bahkan terkesan asal-asalan, dilain itu nurani akan terus menawarkan sebuah akhir yang indah yaitu Kedamaian.
Mimpi itu terus menjulur, yakinlah. Masa depan akan cerah, percayalah. Senyumlah karena itu yang kuharapkan. Kesuksesan itu bukan semata-mata terkait dengan berapa banyak harta yang dimiliki, melainkan kesuksesan yang hakiki itu adalah mampu memberikan jalan kepada orang banyak demi kebahagiannya dan ketentramannya. Kini jalan itu jauh disebrang sana, aku siap untuk menyebranginya walau tak mampu berenang sekalipun.  
Demi DZAT yang jiwaku berada di genggamannya, aku akan terus mengobarkan simpul asa, menerangkan setiap jalan dan siap sebagai embun penyejuk. Aku bukanlah orang yang sempurna tapi aku akan berusaha sebagai orang yang berguna demi semesta yang mengelilingi setiap detik kehidupanku. Mimpiku mungkin terlalu sederhana bagi kaum kapitalis, tapi bagi pemerhati mimpiku sangatlah bermartabat. Aku tak mau mengambil pusing suara siapa yang paling benar, karena ku merasa itu adalah celotehan kosong bagi seorang pemimpi.
Hujan terus menguatkan, malam terus menawarkan celah dan pagi senantiasa tak kalah baiknya terus menghadirkan kebimbangan melangkah atau berhenti? Sekali lagi ku sebutkan dengan suara parau yang menitik hingga ke jingga hatimu aku akan terus berjalan melewati setiap cerita dan noda yang ada. Ketika tidak ada lagi yang bisa membelinya, aku siap untuk terus memperjuangkannya, ketika tidak ada lagi yang sanggup mempertahankannya aku siap menawarkan sebuah harapan gurau dan ketika tidak ada yang ingin bertanggung jawab diatas kegagalan itu aku siap menanggungnya.
Terlalu bodoh bukan? Ketika orang yang berbuat, kita yang akan menanggung resikonya. Ya bodoh dan sangat bodoh, tetapi dilain sisi ada sebuah kehidupan pilu yang terjadi jika tak ada yang menanggungnya. Dengaar aku siap menanggungnya, rasaaa aku siap menyelesaikannya, pikiiir masa depan itu kutaruhkan untuk segalanya, demi engkau, demi dia dan demi kita semua. Maaf jika terlalu bodoh untuk berbuat!

Senin, 06 November 2017

Pilkada serentak 2018



KPU: Mari Kita Kawal Pilkada Secara Bersama
Padang, Padek- Ketua Komisi pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat, Amnasmen mengatakan kepada padek Senin (6/11) masing-masing daerah yang mengadakan pilkada serentak pada tahun 2018 di daerah Sumatera Barat telah mulai mempersiapkan agenda-agenda menuju acara puncak Pilkada 2018, mulai dari pembentukan  badan ad hoc, wawancara, hingga ada daerah telah memasuki pelantikan badan ad hoc seperti Kota Pariaman.
            Selanjutnya agenda terdekat KPU menerima pengumpulan data penduduk dari Dinas Catatan Sipil. Sementara itu pendaftaran bagi calon kepala daerah melalui jalur perseorangan (Independent) dibuka akhir November Hingga Akhir Desember 2017. hingga berita ini diluncurkan Pihak KPU Provinsi Sumatera Barat sendiri masih menungggu regulasi dari Dinas Kementrian Dalam Negri terkait persyaratan jalur perseorangan baik dari segi jumlah pendukung ataupun persyaratan administrasi khusus.
            Amnasmen menambahkan bahwasanya Pilkada bukan hanya tugas dari KPU sendiri, tapi ini tugas kita bersama mari kita sukseskan pilkada yang bersih dan jujur sehingga terciptanya Demokrasi yang sehat. Semua elemen harus ambil bagian dalam pilkada, terkhusus Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersifat netral dan menjaga stabilitas di kalangan masyarakat. Pilkada bukan sebagai ritual demokrasi, tapi pilkada adalah bagian Negara Indonesia jika pilkada berjalan dengan bersih dan jujur, masyarakat akan tenang dan damai dalam memilih tanpa ada paksaan sehingga nantinya terciptanya pemimpin yang berkualitas.
            Dalam penegasan dan perlawanan terhadap politik kotor (Political Dirty) Pihak KPU Provinsi Sumbar mempunyai program khusus yang mana program ini turut dilakukan KPU Daerah seperti adanya sosialisasi kepada masyarakat secara intensif, membuat kesepakatan dengan pasangan calon, serta membuat deklarasi. Di lain sisi KPU telah menjalin komunikasi yang rutin dengan Pihak Banwaslu (Badan Pengawas Pemilu) agar terciptanya Pilkada yang Kondusif.
            Di kesempatan lain Banwaslu menyampaikan bahwa pihaknya tidak main-main dalam masalah politik kotor, aparat sekalipun jika memihak dan tidak netral kita tebas langsung. KPU dan Banwaslu berharap semua elemen ikut serta dalam pengawalan Pilkada ini, karena ini bukan hanya tanggung Jawab KPU atau Banwaslu Pilkada tanggung jawab kita semua.
            Dalam Persiapan Pilkada, pihak KPU sendiri tidak terlalu menemui banyak masalah dilapangan hanya saja dalam tahap anggaran yang selalu diperdebatkan, misalnya Kota Padang Panjang dalam anggaran pilkada hanya meluncurkan 1,4 Miliar yang mana itu tidak cukup. Pihak KPU sendiri berharap pada pemerintah yang bersangkutan untuk merevisi atau crosscheck anggaran tersebut, ujarnya.