Total Tayangan Halaman

Jumat, 04 Mei 2018

Milenial dan Politik




Milenial Harus Berperan di Dunia Politik
Penulis: Panjianugerahp@gmail.com

            Dunia Politik terus membara, para elit politik sibuk memamerkan diri demi mencuri hati rakyat. Siapa yang paling pantas! banyak masyarakat yang terjebak didalam pencitraan yang bertubi-tubi yang digencarkan elit politik. Satu persatu mulai terperangkap di jeraminya para elit. Hampir Semua kalangan terinfiltrasi olehnya, bagaimana dengan si milenial?
Milenial, setuju atau tidaknya harus melek terhadap politik walaupun hanya sebatas pengamat kelas teri. Kontribusi yang dilakukan milenial akan berdampak sebagai awareness (Penyadaran) bagi masyarakat. Milenial berkontribusi sebagai penyeimbang antara elit politik dan masyarakat. Milenial harus mampu menjaga independensi demi terciptanya kerukunan dalam keragaman politik.
Berdasarkan klasifikasi ada 2 tempat yang sangat strategis bagi milenial untuk berkontribusi pertama dunia maya (media sosial). Dunia maya tempat yang sangat strategis untuk berkontribusi, mulai hanya sebatas pengamat, penyadar bahkan sebagai seseorang yang mencerdaskan publik terkait kekeliruan kesimpangsiuran suatu berita (Hoax).
Pencerdasan yang dilakukan bertujuan untuk menyehatkan Mindset masyarakat yang telah di ombang-ambing elit politik. Media sosial kali ini telah menjadi corong informasi yang menjelma sebagai kekayaan dan kepanikan bagi use.
Seperti dalam teori komunikasi massa, salah satu ciri informasi di media sosial (komunikasi massa) ialah jarum hipordemik. dimana Suatu berita mampu menjadi bius bagi penggunanya, ini yang kita khawatirkan jika tidak dikontrol hampir semua masyarakat akan menelan dengan mentah-mentah informasi di media sosial yang terkadang keabsahannya masih diragukan.
sangat dibutuhkan peran kaum milenial, dengan cara melakukan pencerdasan di media sosial, seperti memberikan opini terkait cara bermedia yang cerdas, memberikan sumber-sumber terpercaya, membentuk suatu komunitas di media sosial atau bahkan membuat semacam account yang isinya berkampanye dalam memilah berita.
Media sosial kali ini telah menjadi kiblat baru bagi masyarakat sehingga apa saja yang diunggah di media sosial akan cepat viral, oleh karena itu berkontribusi dengan cara mencerdaskan publik bermedia adalah salah satu cara berkontribusi di dunia politik.
Kedua adalah dunia nyata. Milenial sejatinya adalah orang yang paling peka hatinya terhadap isu-isu sosial, yang paling lirih tangisnya terhadap kesengsaran dan yang paling paling panjang nafasnya dalam perjuangan. Sejarah mencatat sejarah Indonesia adalah sejarah pemuda. sebelum jauh, kenapa penulis mengidentikkan milenial dengan pemuda karena dalam istilah dan perspektif masyarakat secara umum bahwasanya kaum milenial itu adalah seseorang yang lahir pada tahun 80-an hingga 2000-an.
   Pemuda menunjukkan keperkasaan dan kecintaannya terhadap bumi pertiwi mulai dari berdirinya organisasi pemuda pertama Budi Oetomo (1908), Sumpah pemuda (1928) hingga reformasi (1998). Secara garis besar ada 4 peran yang dilakukan pemuda (milenial) dalam dunia politik yaitu:
Sebagai Agent of Change, milenial harus mampu sebagai seseorang yang dapat melakukan perubahan. Yaitu sebagai penggerak arah baru dalam dunia perpolitikan Indonesia. Milenial harus bertransformasi sebagai orang yang paling galak dalam melawan suatu kebatilan, terlebih itu adalah kebatilan politik. Seperti membentuk suatu komunitas, melakukan sosialisasi atau bahkan mendobrak elit politik jika terjadi kebatilan.
Politik ini bersifat kolektif, jika ada suatu kebatilan mari dituntaskan hingga ke akar-akarnya namun sebaliknya jika suatu hal itu bersifat kebaikan mari didukung hingga ke pucuknya. Politik adalah suatu cara menyebar kebaikan jika dilakukan dengan penuh cinta dan keikhlasan namun sebaliknya politik bisa menjadi keburukan jika dilakukan dengan nafsu yang haus kekuasaan. Seperti yang diungkapkan Al-Ghazali bahwa politik itu sejatinya adalah suci.
Sebagai social control, setelah melakukan suatu perubahan milenial harus mampu sebagai pengontrol sosial. Tetap menjadi garis penyambung dari rakyat ke elit politik atau sebaliknya. Dunia politik harus dikontrol, karena disanalah letak kebahagiaan dan kesedihan bangsa ini. Salah satu bentuk kontrol sosial yang harus dilakukan dan dikampanyekan kaum milenial adalah stop money politic. Dengan memberantas perbuatan yang keji itu akan terciptanya politik yang bersih dalam masyarakat dan negara.
jika tidak adanya perilaku menyimpang money politic dalam dunia politik niscaya akan terciptanya tatanan yang bersih dan berkualitas. Dikemudian hari jika tidak adanya suap akan menjadikan seluruh elemen di negri ini menjadi bermartabat. Pemimpin akan terlahir, dibesarkan dan dijalankan yang amanah, Sumber Daya Manusia (SDM) akan berkualitas, kejujuran akan beredar dimana-mana, dan perilaku korupsi tidak ada lagi, semoga saja.
Sebagai Iron Stock, sesuai dengan maknanya manusia besi. Milenial dituntut mampu menjadi seseorang yang gagah perkasa melindungi masyarakat dan negaranya  dari alur politik kotor. Milenial harus membuktikan bahwa keberadaannya mampu sebagai pengusik bagi politikus rakus, dan sebagai lentera bagi politikus yang berjuang untuk kemaslahatan ummat.
Milenial sejati akan terus menggunakan akal dan pikirannya untuk kebaikan bersama. Peran Iron Stock bisa dimaknai dengan cara mengisi narasi-narasi perpolitikan menjadi lebih segar dan berwarna dari sebelumnya. Mengajak seluruh masyarakat untuk andil dalam melawan politikus-politikus rakus. Dilain sisi jika milenial masuk dalam politik praktis, harus mampu mereformasi birokrasi yang banyak menyesatkan bahkan menjajah rakyat itu sendiri. Seperti banyak melakukan diskusi terhadap seluruh elemen masyarakat. Diskusi yang dianggap sederhana terkadang mampu melahirkan ide yang berharga.
 Semoga peran Iron Sock yang ada digenggaman milenial ini di manfaatkan sebaiknya, agar dunia politik lebih bersih dan masyarakat lebih sejahtera, semoga saja.
Sebagai Moral Force, ada satu hal yang sangat dibutuhkan dalam membangun politik yang baik yaitu menjunjung tinggi moral. Moral erat kaitannya dengan karakter. Ini adalah hal yang sangat fundamental dan layak dicermati dengan serius, sebuah peradaban akan baik jika masyarakatnya mempunyai moral yang tinggi. Milenial harus mampu sebagai teladan bagi semua elemen.
Bangsa ini terkenal dengan tingkat ke religiusan tinggi di dunia, terbukti dengan banyaknya dan bertambahnya minat masyarakat yang pergi haji tiap tahunnya, sholat jum’at yang penuh di setiap minggunya, kebaktian yang sangat ramai dan antusias tetapi itu semua tidak berbanding lurus dengan realita yang ada, terbukti dengan maraknya korupsi, suap, saling membenci, krisis kepercayaan dan kejujuran antar elit politik kita yang sama sekali tidak mencerminkan bangsa yang religius.
Milenial harus terjun mengembalikan marwah moral bangsa ini, entah apa yang salah. Seakan-akan kegiatan keagamaan itu hanya sebatas ritual hingga hal-hal yang substansif ataupun larangan dalam agama masih tidak bisa dihindarkan dalam dunia politik ataupun politikus bangsa ini. Seperti dalam peran Moral Force milenial harus mencerminkan dan menanamkan dalam pribadi tentang sebuah kejujuran, kepercayaan dan sebuah gagasan dalam menyebarkan suatu kebaikan. Dunia politik kita tidak akan baik jika kejujuran masih belum ada.
Milenial dan Politik tidak bisa dipisahkan, ini adalah satu kesatuan. Dunia Politik Indonesia akan lebih baik dan bersih jika di isi oleh kaum-kaum milenial yang sama sekali tidak mempunyai kepentingan tersendiri dalam dunia politik. Peran seperti Agent of Change, Social Control, Iron Stock, Moral Force sudah sangat komplek untuk pembenahan politik kita. Milenial harus mengisi narasi-narasi perjuangan dan pengabdian yang dilakukan kaum-kaum muda terdahulu sebagai cara memperjuangkan kemerdekaan.
Milenial bukanlah orang yang ahli dalam politik, tapi milenial mempunyai nurani yang bening dalam politik, milenial bukanlah orang yang tau seluk beluk politik namun milenial mempunyai telinga yang tajam untuk mendengar keluhan rakyat, Jika Logika terus diasah rasa bisa tumpul jika tidak disentuh, Jika Rasa terus diasah Logika akan semakin terarah.




               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar