Menggali ilmu dan bahagia di Padang Tv
Penulis: Panji Anugerah
Mentari yang bersinar begitu indah mengiringi niat dan langkah kami
untuk pergi ke padang dalam rangka visiting media tepatnya di Padang TV. Jam yang terus berputar pada saat itu memberikan rasa gelisah
kepada saya. Kenapa tidak? Waktu telah menunjukkan pukul 07.45 yang berarti
telah telat 15 menit dari janji yang telah di rencanakan. Kesal melihat
teman-teman karena tidak bisa menepati janji, ketika melihat wajah teman-teman
kecewa saya semakin meningkat, Karena tidak ada rasa bersalah di raut wajahnya
malah tersenyum indah seolah-olah tidak ada beban.
Begitu juga dengan kosma (ketua rombongan) malah asik bermain-main
dengan asap rokoknya seperti tidak peduli dengan kenyataan yang terjadi. Detik
jam terus berputar tanpa terasa telah 30 menit berlalu, bus belum juga berangkat sementara telah
berjanji pukul 10.30 WIB harus sampai di padang. Huuuh cetusku sambil menghela
nafas, perasaan jengkel tak terhindarkan dari benakku melihat teman teman yang
terlalu bermain-main dengan waktu.
Sudahlah
ucapku dalam hati, tidak ada yang peduli, ya biarlah. Saya langsung masuk
kedalam bus sembari mengeluarkan earphone untuk mendengar musik dan berusaha
menghilangkan kesal yang ada. Aliran music punk rock membuat suasana hati
menjadi bersemangat. Tidak ada yang sia-sia ucapku sembari melanjutkan lirik
lagu. Karena semakin semangatnya dan terlalu keras memutar volume music
ternyata mesin bus telah hidup yang mengisyaratkan bahwa semua teman telah tiba
dan dalam beberapa menit lagi akan berangkat.
Ucapan
basmalah bersama-sama, mengiringi indahnya perjalanan kami pada hari itu,
semoga ini perjalanan yang indah tidak ada halangan dan hambatan ucap salah
satu teman. Dalam perjalanan banyak hal-hal konyol yang terlihat, mulai dari
melihat teman menari-nari diatas bus, menjaili teman yang lagi tidur dan bahkan
ada yang berbuat jail kepada pak supir, keterlaluan. Waktu ini tidak akan pernah terulang lagi akan selalu
ku ingat canda tawamu teman-temanku, sambil melihat pemandangan yang indah yang
mana ikut menghiasi perjalanan kami. Tak terasa hampir 3 jam telah berlalu dan
bus telah memasuki kawasan kota padang tepatnya pada pukul 11.30 Wib
Cerita
baru, pengalaman baru dimulai. dimana saat kaki memijakan kaki untuk pertama
kalinya di gedung Padang TV. Sambutan hangat yang diberikan para staff membuat
semakin nyaman dan ingin berlama-lama disini. Tiba waktunya masuk ke ruangan
atau tempat berkumpul para staff padang
TV ditempat inilah kami akan berdiskusi. Disini kami telah kedatangan orang
hebat yaitu wakil pemimpin redaksi padang TV, yang mana ia memberi materi
tentang cara meliput berita, sikap
reporter yang baik sampai cara menulis berita televisi.
Beliau
adalah salah satu pencetus padang tv, mulai berdiri padang tv yaitu 2007 ia
telah ikut dalam memperjuangkannya. Mulai dari reporter, editing, host, kamera
man hingga saat ini menjadi wakil pemimpin redaksi telah ia lalui. Bisa
dikatakan beliau telah kenyang dengan pengalaman. Hal yang luar biasa karena
bisa menggali ilmu tentang broadcast langsung kepada wakil pemimpin redaksi
padang TV. Banyak hal yang tidak saya ketahui menjadi tau akibat dari
penjelasannya.
Waktu
90 menit itu serasa seperti 2 menit, masih ingin berlama-lama dan berdiskusi
dengan beliau tetapi karena keterbatasan waktu membuat semuanya berakhir dengan
cepat. Banyak ilmu dan pengalaman yang dapat diambil dari penjelasan beliau,
seperti kalau seorang reporter mental harus dilatih supaya hinaan dan cacian
itu dianggap sebagai candaan ataupun motivasi.
Selanjutnya kami diberikan kesempatan untuk memasuki studio padang tv
yang mana di studio ini tempat shooting acara padang tv yang bersifat on air.
Seperti Detak Sumbar, talk show dan sebagainya.
Di
studio ini kami ketemu lagi dengan orang hebat yang mana ia sebagai tekhnisi
saat on air sebut saja namanya Indra. Banyak ilmu-ilmu yang menakjubkan yang
Indra bagikan seperti diberinya
kesempatan untuk beberapa teman saya untuk menjadi pembawa acara berita. Dimana
ia menjelaskan bagaimana cara menyampaikan berita supaya audiens tidak bosan
mendengarnya, cara memandang ke kamera dan cara berintonasi saat membaca
berita, criminal, investigasi maupun soft news. Ternyata teori yang kami
pelajari saat perkuliahan hampir sama persis ketika terjun ke lapangan. Foto
dan foto itulah yang dilakukan oleh sebagian teman temanku takut kehilangan
moment mungkin mereka, sehingga ilmu itu pun diabaikan terlalu narsis
kelihatannya, kesal ucapku dalam hati.
Selain
menjelaskan cara membawa berita, indra tersebut mengajari kami bagaimana cara
kameraman yang baik, cara meletakkan script supaya mudah dibaca hingga cara
yang rinci sekalipun ia jelaskan seperti cara menggerakkan tangan yang ideal
supaya video yang diambil tidak goyang dan tidak ada kesalahan. Satu per satu
teman-teman saya memperagakan teori yang diberikan indra ada yang gagal dan ada
pula yang berhasil, yang penting ada kemauan dan niat untuk memperbaikinya
namanya saja tahap belajar.
Jam telah menunjukkan pukul 14.00, tepat satu
jam di dalam studio lagi dan lagi waktu sebagai pembatas di acara ini. Karena
jam 15.00 padang tv akan mengolah berita dan Deadline yang membuat kami harus
menyudahi pengalaman indah ini. Foto bersama dengan dosen pembimbing dan wakil
pemimpin redaksi sembari memberikan kenang-kenangan kepada sang tuan rumah menghiasi
dan membuktikan bahwa kami pernah kesini dan akan menjadi orang hebat ketika
datang kesini lagi, ucapku dalam hati dengan penuh tekad.
Visiting
media kali ini telah selesai, pengalaman
yang menakjubkan ucap temanku. Dengan riangnya kami kembali ke bus untuk
keliling dan menjajal keindahan kota padang. Sesaat di bus ada perdebatan kecil
terjadi saat menentukan lokasi untuk
makan siang, ada-ada saja ya ulah temanku, untung kosma sangat jeli dalam
mengambil keputusan sehingga perdebatannya cepat terselesaikan. Pada saat makan
siang ada sedikit peristiwa yang ganjil dimana salah seorang temanku berdebat
dengan kasir karena ia baru mengetahui bahwa kerupuk emping yang ia makan 10
ribu per piring sementara ia telah menghabiskan sebanyak 4 piring. Rasa gusar
tak terhindarkan dari wajahnya, kerena ia merasa tak sepantasnya harga kerupuk
segitu, sudahlah tidak usah dipikirin lagi ucapku.
Singkat
kisah kami melanjutkan perjalanan, tujuan kami selanjutnya ke tepi laut taplau
nama populernya. Tapi sebelum terjun dan menari disana kami menyempatkan
singgah di masjid terbesar di sumatera barat yaitu masjid sumbar untuk
melaksanakan sholat zuhur dan ashar. Setelah sholat beberapa teman menyempatkan
untuk mengabadikan dirinya di masjid tersebut. dan setelah selesai semuanya
kami masuk ke bus lagi dengan wajah yang cerah dan berseri-seri kami menatap
setiap pemandangan-pemandangan yang ada.
Dan akhirnya
sampai jua ke tempat yang dituju, yang mana di tempat ini tempat untuk menari
bersama dan melupakan sejenak betapa kejamnya dunia perkuliahan. Memandang jauh
lautan yang ada harusnya tiap detik bersujud kepada DIA begitu indahnya ciptaan
itu, Subhanallah. Waktu happy yang kata anak mudanya dimulai, seperti berfoto bersama dipantai, bermain pasir,
bergurau anggun dengan ombak pantai menakjubkan dan menakjubkan. Harusnya
diabadikan tiap moment ini, oh ternyata ia moment ini sangat diabadikan
terlebih beberapa teman teman saya mempunyai kamera DSLR.
Indahnya
kebersamaan sejuknya pantai mengakhiri waktu dan langkah kami untuk
meninggalkan objek wisata kebanggaan kota padang ini. Penat, peluh, dan senyum
yang menandakan bahwa kami pernah bersama sama disini, menari bersama disini
dan bermimpi disini. Semoga cerita ini dapat dibawa mati sebagai penyejuk di
alam kubur kita teman. Waktu menunjukkan senja terbenam, semuanya telah
memasuki bus dengan membawa sejuta kenangan.
Pak supir
pun langsung tancap gas karena ditakutkan terjebak macet dan akhirnya kemalaman
tiba di Batusangkar, terlebih banyak teman yang kaum hawa rumahnya jauh dari
lokasi kampus. Sewaktu jalan pulang tidak banyak cerita yang dapat diambil
karena teman-teman hampir sebagian besar telah bermain dengan mimpinya,
mengimpikan perjalanan sewaktu pergi tadi. Singkat cerita pukul 20.50 tiba di
Batusangkar seraya mengucap hamdalah dengan bersama-sama mewarnai akhir
perjalanan di sabtu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar