Menjaga sebuah Keikhlasan
Penulis: Panji Anugerah
Pentingnya sebuah keikhlasan dalam beragama
ketika menjalankan perintah agama Adalah hal yang paling sulit ketika kita
diminta untuk berlaku ikhlas ketika perjuangan serasa sia-sia. Adalah hal yang
indah jika kita mampu memaknai sebuah arti pengorbanan tanpa mengeluh. Tanpa mengoceh
hanya mengelus dada. Ikhlas saat ini yang susah kita maknai, adalah
mengikhlaskan sebuah perbedaan. Allah telah berfirman diantaranya (Q.S Al-hujurat:13,
Q.S Ar-Rum:22) bahwa perbedaan itu adalah sebuah kekayaan, sebuah keindahan dan
sebuah keniscayaan.
Jika dikaitkan dengan wathan
bahwasanya kemajukan adalah simbol dari bangsa kita. Terus yang jadi pertanyaan
bagaimana kita mengisi perbedaan dengan keihklasan? Setiap manusia mempunyai simbol
yang menandakan bahwa ia berasal dari golongan itu. Jawaban terbaiknya adalah
ikhlas dalam hidup yang berwarna. Ketika ada seseorang yang tidak satu
suku/agama/mazhab dengan kita cara teranggun yang kita lakukan adalah saling
menghormati.
Saling menghormati disini adalah bagaimana
kita tidak mengusik perbuatannya tetapi
tidak ikut-ikutan dengan perbuatannya. Hal ini adalah sebagai landasan serta
sikap Bhinneka yang harus dikembangkan dan dijaga kedepannya.
Mengikhlaskan bukan berarti menerima apa
adanya setiap peristiwa yang hadir namun berbesar hati dengan sebuah
keniscayaan walau terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Menjaga sebuah
keikhlasan dalam keberagaman adalah hal yang sulit. Karena keikhlasan itu
bersifat individualistik dan tidak ada satupun yang mampu menerjemahkan
keikhlasan kecuali Allah SWT.
Keikhlasan adalah hal yang sakral yang
ukurannya berbanding lurus dengan sebuah keimanan, karena keikhlasan yang
penulis terjemahkan akan beda dengan keikhlasan yang teman-teman terjemahkan. Menjaga
sebuah keikhlasan adalah kearifan lokal setiap insan, kearifan lokal tersebut
tidak bersifat absolute melainkan sebuah kerelativan. Menjaga sebuah keikhlasan
sama halnya dengan menjaga nilai diri, dan nilai diri akan terejawantahkan
dalam sebuah nilai kemasyarakatan yang akan menimbulkan sebuah peradaban.
Keikhlasan akan mewujudkan timbulnya benih
toleransi dan ukhuwah yang akan saling mengikat antara hal yang individualistik
dan kolektifvistik. Karena toleransi dan perbedaan akan berjalan beriringan
ketika sebuah keikhlasan siap sebagai serdadu dan mediator dari konflik dan
problema itu.